Benteng Portugis Dengan Sejarah dan Mitosnya

Sejarah dan Mitos Benteng Portugis - Sekitar tahun 1619 sudah berdiri kerajaan Demak dan Kota Batavia / Sunda Kelapa atau lebih dikenal Jayakarta, pada saat itu Indonesia disusupi atau dijajah bangsa Belanda. Mengetahui adanya bahaya yang mengancam, Raja Mataram Sultan Agung siap dengan angkatan perangnya dari angkatan laut untuk mengusir penjajah yaitu Belanda.

Perang itu berlangsung pada tahun 1628 dan tahun 1629, tapi sayangnya berakhir dengan kekalahan pihak Mataram. Dari kekalahan itu Sultan Agung berfikir lebih keras dan ambil kesimpulan bahwa VOC Belanda harus dikalahkan dengan serangan laut dan darat dengan cara bersamaan. 

Sedangkan Mataram tidak memiliki armada laut yang kuat, Sultan Agung berfikir lagi, akhirnya Sultan Agung meminta bantuan pihak ketiga yaitu dari Bangsa Portugis. Dan akhirnya Belanda dapat dikalahkan dengan bantuan Bangsa Portugis, hingga akhirnya tempat itu dinamakan Benteng Portugis.

Mitos Dari Benteng Portugis

Portugis hanya beberapa tahun saja menempati benteng tersebut, alasannya konon karena banyak gangguan yang memakan korban, di selat Pulau Mandalika atau orang jawa sebut Mondoliko terdapat pusaran air laut. 

Menurut cerita warga sekitar, pusaran air tersebut adalah pintu gerbang Keraton Luweng Siluman yang rajanya adalah Siluman Bajul Putih. Setiap ada manusia berkulit putih seperti Bangsa Portugis maka akan tersedot kedalam pusaran air laut tersebut dan hilang tak tau kemana. 

Sesuai dengan sumpah siluman Bajul Putih pada saat dikalahkan oleh Ki Leseh. Siluman Bajul Putih bersumpah jika ada manusia berkulit putih seperti kulitnya lewat di atas pintu gerbang Luweng Siluman maka akan di sedot ke dalam laut. Hingga akhirnya benteng tersebut ditinggalkan begitu saja hingga tumbuh semak belukar.

Namun terlepas dari itu semua, dari sejarah, dari misteri, hingga mitos yang ada, Benteng Portugis tetaplah peninggalan sejarah yang perlu kita lestarikan. Dengan panorama alam yang sangat indah hingga hamparan laut yang luas sayang sekali untuk dilewatkan.